Sabtu, 20 Februari 2016

Agama Katolik

Bab 1. Allah Berkehendak Menyelamatkan Semua Orang
    Tanda kasih Allah adalah keselamatan dalam kristus itu lebar,panjang,dalam,dan tingginya melebihi apapun juga didunia ini (Efesus 3:18). Jadi keselamatan tidak dibatasi hanya penebusan dan pengampunan dosa, tetapi secara lengkap mengandung 4 arti penting, yaitu:
  1. Diselamatkan dari dosa dan perbudakan. (Roma 10:1 dan Kisah Rasul 7:25)
  2. Diselamatkan dari kehancuran dan penghinaan. (Ibrani 10:1)
  3. Diselamatkan dari tubuh yang menderita/sakit. (Kisah rasul 3:6, 4:10)
  4. Diselamatkan dari segala kutuk dan maut,serta diselamatkan sampai dengan akhirnya.(Roma 13:11)
    Kerinduan Allah untuk menyelamatkan semua orang telah ditunjukkan sejak dahulu kala, melalui berbagai cara dan berbagai kesempatan.Kitab suci,baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru memperlihatkan bukti yang nyata bahwa Allah menyelamatkan semua umat manusia. Beberapa contoh dalam Kitab Suci yang menunjukkan bahwa Allah menyelamatkan manusia adalah:
  • Allah menyelamatkan manusia dengan menciptakan segala sesuatu (bdk. Kej 1-2)
  • Allah menyelamatkan manusia dalam perjalanan hidupnya.
  • Allah menyelamatkan manusia dengan menghadirkan sesama.
    Allah berkehendak menyelamatkan semua orang, kehendak Allah untuk membuat manusia bahagia dan selamat itu, tidak terputuskan oleh apapun dan semua dilakukan Allah dengan tanpa pamrih. Kendati manusia mengkhianati dan berbuat dosa, Allah tetap ingin menyelamatkan manusia. Dengan kata lain, kasih Allah yang menyelamatkan manusia, tidak terputus oleh dosa yang dilakukan manusia.
   Tanda keselamatan Allah yang paling nyata dan agung adalah kehadiran Yesus Kristus. Kehadiran Yesus Kristus menjadi perwujudan kehendak Allah untuk menyelamatkan manusia. Karena begitu besar kasih Allah akan didunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya pada-Nya beroleh hidup yang kekal (Yoh 3:16). Oleh karena itu, Santo Paulus juga mengatakan, "Barang siapa mengenal Yesus, ia mengenal Allah sendiri"(Kol 1:19)
Kehadiran yesus menjadi pengenapan rencana keselamatan Allah bagi manusia.
    Ada berbagai sarana bagi manusia untuk menghayati Allah sebagai sumber keselamatan, salah satunya adalah Sakramen Ekaristi. Dengan mengikuti Sakramen Ekaristi dan menerima Tubuh-Nya, kita disatukan dan diselamatkan oleh Tuhan Yesus. Selain itu,Allah sebagai sumber keselamatan sejati,dapat kita jumpai dan rasakan melalui doa dan membaca Kitab Suci. Melalui doa,kita merasa dekat dengan Tuhan. Melalui bacaan Kitab Suci,kita makin mengenal dan memahami kehendak dan rencana keselamatan dari Allah.


Bab 2. Beragama dan Beriman sebagai Tanggapan atas Kehendak Allah
    Wahyu adalah pernyataan diri Allah terhadap manusia(Allah menyatakan diri-Nya kepada manusia). Unsur dari wahyu adalah mengenalkan/memperkenalkan, menunjukkan, menghadirkan Diri dan Kehendak-Nya(datang, mendekat/melewat, mendekati, menyapa, menolong).
    Iman adalah tanggapan manusia terhadap pewahyuan diri Allah. Penyerahan diri secara total kepada Allah dan kehendak-Nya.(Lih.kejadian 22:15-19; Ayub 1:20-22; Lukas 1:30-38).
    Menurut Thomas Aguinas (Teolog abad 13) agama berarti "keterarahan manusia kepada Allah secara benar." Agama adalah sesuatu yang melekat dalam diri seseorang,berupa ungkapan dan perwujudan keyakinan pribadi yang menuntun seseorang pada keselamatan kini dan nanti diakhirat.
Dalam Glossary Katekismus Gereja Katolik dikatakan bahwa agama adalah satu perangkat kepercayaan dan tindakan yang diikuti oleh mereka yang berkomitmen untuk melayani dan menyembah Allah. Jadi,secara singkat dapat disimpulkan bahwa agama merupakan satu perangkat kepercayaan(iman) yang mengatur hubungan manusia dengan Allah dan manusia dengan sesamanya serta lingkungannya,melalui doa,ritual, atau liturgi dan ajaran moral.
    Ada berbagai alasan/motivasi yang muncul saat manusia menganut suatu agama:
  • mencari perlindungan(rasa aman) bagi hidupnya
  • menemukan jawaban atas persoalan hidup
  • menemukan arti/makna hidup
  • sebagai pedoman dalam menentukan tindakan yang baik
  • memuaskan kerinduan akan masa depan yang lebih baik
    Beberapa penghayatan/praktek beragama yang tidak benar:
  • menjalani hidup beragama hanya sebatas hal-hal lahiriah
  • beragama KTP(beragama dirasa sudah cukup jika mencantumkan identitas agama yang dianutnya dalam KTP)
  • beragama hanya menjalankan perintah-perintah dari pemimpin agama saja
  • menyalahgunakan agama untuk kepentingan diri sendiri/kelompoknya
  • menjadikan agama untuk kepentingan politis dan sebagainya 
    Tujuan manusia beragama:
  • menemukan rasa aman ketika menghadapi kesulitan didalam hidup.
  • untuk memperoleh arti hidup.
  • untuk pedoman dalam menentukan tindakan yang baik.
Pandangan Gereja tentang beragama berdasarkan Nostra Aetate art.1 :
  • tidak bersikap formalistis dalam beragama,artinya kita jangan hanya sebatas memenuhi tuntutan/kewajiban semata,apalagi hanya sekedar ingin dilihat dan dinilai baik orang lain
  • benar benar mendalami ajaran agama kita,sehingga kita tidak jatuh pada pemahaman yang dangkal dan setengah setengah
  • mengamalkan ajaran agama secara baik dan benar,tidak hanya sebatas mengetahui saja
  • bersikap kritis dalam menyikapi pandangan agama sendiri maupun agama orang lain,dengan mengutamakan kehendak Allah sebagai ukuran kebenaran
    Agama membawa kita pada persahabatan dengan Allah sekarang dan selamanya,dan tiada lain yang lebih penting daripada hal ini.

Bab 3. Beriman Kristiani
     Menjadi Katolik artinya menerima dengan iman,wahyu Tuhan dan undangan dalam persatuan dengan-Nya.Sebagai murid Kristus,kita tidak hanya mengikuti sebuah buku,tetapi Seorang Pribadi, yaitu Tuhan Yesus Kristus sendiri,itulah sebabnya kita disebut sebagai"Christ-ian" atau Kristiani/ Kristen.Maka menjadi Katolik,pertama-tama adalah menanggapi dengan iman,pewahyuan Allah dan undangan-Nya kepada persatuan(komuni) dengan-Nya.Maka menjadi katolik adalah menjadi seorang Kristiani sebab seorang Kristiani sudah seharusnya menerima segala yang diwahyukan Allah didalam Kristus.

    Iman yang dimaksud disini,menurut Konsili Vatikan II,Katekismus,dan pengajaran Paus Yohanes Paulus II adalah iman yang terdiri dari dua unsur.Yang pertama adalah unsur pribadi,yaitu percaya kepada Allah,akan segala kasih dan kebijaksanaan-Nya,sehingga kita mau menyerahkan diri kita tanpa syarat kepada-Nya. Yang kedua adalah unsur obyektif,yaitu kita percaya akan isi wahyu yang diberikan Tuhan,dan memegangnya sebagai sesuatu yang ilahi.

    Keselamatan adalah karena kasih karunia Allah kepada manusia.Mengapa Allah memberikan anugerah keselamatan kepada kita manusia, karena Allah tahu,tanpa kemurahan-Nya,manusia tidak akan bisa selamat karena dosa tetapi Allah sangat mengasihi manuia(Yoh. 3:26)

    Kasih Karunia merupakan sarana Allah didalam:
  1. penyelamatan manusia berdosa
  2. persekutuan-Nya dengan manusia berdosa
  3. pendamaian antara Allah dengan manusia berdosa
    Pernyataan diri Allah kepada manusia disebut wahyu,ssedangkan tanggapan manusia terhadap wahyu disebut iman. makna beriman:
  • beriman tidak hanya sekedar tahu/percaya,melainkan berani melakukan apa yang dipercayainya dan diketahuinya
  • beriman kepada Allah berarti menyerahkan diri secara total kepada kehendak Allah
  • penyerahan diri secara total muncul berdasarkan keyakinan bahwa Allah pasti memberikan dan melakukan yang terbaik bagi manusia
  • sikap penyerahan diri secara total tersebut memungkinkan manusia tidak tawar menawar apalagi memaksakan kehendaknya,tidak ragu ragu
Manfaat beriman bagi manusia antara lain: tidak was was/khawatir akan hidup yang sedang dijalani, dekat dengan Allah sehingga merasa bahagia,damai,aman,tenang dan optimis dalam menata hidup. Tokoh beriman yang ada didalam Alkitab:

1. Abraham:  Ia berani meninggalkan tanah airnya dan bersama seluruh keluarganya berjalan
                          menuju  tanah terjanji,yaitu tanah Kanaan

2. Daud : walaupun dipandang kecil,namun ia memiliki iman yang kuat sehingga dapat                                                  mengalahkan Goliat yang jauh lebih besar dan kuat

3. Bunda Maria: walaupun ia menanggung banyak resiko,ia pasrah dengan sepenuh hati kepada                                               kehendak dan rencana Allah

4. Yesus Kristus: Ia tetap setia kepada kehendak Allah walaupun harus menanggung resiko sengsara                                       dan kematian dikayu salib

Aspek dalam beriman yaitu Iman adalah rahmat, Iman adalah anugerah, Iman itu personal, Beriman itu proses, Iman berkembang dalam kebersamaan dengan orang lain

Bab 4. Mewujudkan Iman Kristiani dalam Hidup sehari hari
    Orang beriman Kristiani sejati adalah orang yang hidup dan tindakannya senantiasa diwarnai dan dimotivasi oleh iman Kristianinya,dan bukan sekedar oleh alasan keagamaan yang cenderung lahiriah. Seorang yang beriman Kristiani adalah seorang yang religius,yaitu orang yang selalu menyadarkan hidupnya pada Kristus dan menyadari bahwa seluruh peristiwa hidupnya merupakan karya Kristus yang menyelamatkan.

    Istilah iman dan percaya dalam komponen komponen Alktab:
  • percaya dan menerima bahwa sesuatu itu benar
  • mengandalkan/mempercayakan diri
  • setia dan taat
    Sifat sifat iman adalah :
  • mengatur manusia kepada keselamatan
  • iman yang hidup
  • iman yang dihayati dan diamalkan
  • iman yang beruah banyak
  • segala tindakan kita akhirnya merupakan bukti pengungkapan dan perwujudan iman
    Aspek aspek hidup beriman kristiani:

-Pengalaman religius sebagai orang Kristiani adalah pengalaman dimana manusia sungguh                   menghayati karya dan kebaikan Allah yang berpuncak dalam diri Yesus Kristus

-Penyerahan iman adalah jawaban atas wahyu Allah yang telah berkarya

-Pengetahuan Iman seorang umat Kristiani juga dituntut terus menerus untuk semakin mampu               mempertanggungjawabkan imannya 
 
    Ciri penghayatan hidup beriman yang dipelihara umat Kristiani yang dihimpun dalam Gereja Katolik antara lain:
  • Sakramen babtis artinya ia dilahirkan kembali dalam Tuhan dan dilantik menjadi anak Allah
  • menerima dan merayakan sakramen sakramen lain sebagai sarana Tuhan untuk menyelamatkan umat-Nya
  • bersatu dalam kasih, doa, pelayanan, dan kesaksian(bdk.Lumen Gentinum art.14)     Mewujudkan Iman Kristiani dalam Hidup Sehari hari
Ketaatan beriman: Seorang beriman patuh kepada Allah bukan karena terpaksa melainkan karena menyadari bahwa Allah merupakan inti dan pusat perhatiannya

Mencari tahu dan memperdalam iman: Hubungan iman mulai dengan tahap Allah mengundang dan memperkenalkan diri dan ingin membina hubungan dengan manusia

Hidup dari iman: Seorang beriman selayaknya hidup berdasarkan pola imannya dan hidup dijalan iman

Mempertahankan dan menyebarkan iman: Seorang beriman yang tidak akan tinggal diam, melainkan terdorong untuk berbicara tentang Tuhan serata maksud dan rencana-Nya

Bab 5. Hak dan Kewajiban sebagai Anggota Gereja
    Istilah masyarakat menurut ilmu sosiologi adalah keseluruhan yang konkrit historis dari segala hubungan timbal balik antara manusia dan macam macam kelompok. Berbagai macam hak hak warga negara menurut UUD 1945:
  1. hak untuk hidup
  2. hak memilih dan dipilih 
  3. kebebasan memeluk agama,kemerdekaan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaan
  4. hak untuk mendapat perlindungan dan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintah
  5. mendapat pekerjaan dang penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
  6. hak untuk mendapatkan rasa aman
  7. ikut serta dalam usaha pembelaan negara
  8. hak untuk mendapat pendidikan dan mengeluarkan pendapat
Kewajiban sebagai anggota masyarakat:
  1. memelihara keamanan
  2. menjaga ketertiban umum
  3. mengupayakan kesejahteraan
  4. memelihara kebersamaan dan keharmonisan bersama
  5. membayar pajak
  6. menjunjung hukum dan pemerintah
  7. setia membela negara
  8. menghormati dan memajukan kebudayaan nasional
  9. memberikan suara dalam pemilu
    Pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang mempunya pemikiran cerdas,bertindak bijaksana,tidak memihak,mengutamakan kepentingan umum. Pemimpin menurut Ki Hajar Dewantara adalah Ia penuh insiatif untuk menggerakkan dan mendukung anak buahnya. Pemimpin yang baik menurut Tuhan Yesus adalah orang yang rela berkorban demi kepentingan banyak orang,yang disampaikan yesus dalam Yoh 10:1-18. Pemimpin palsu adalah pemimpin yang lari ketika masyarakat dalam kesulitan dan membutuhkannya. Pemimpin yang baik adalah memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan anak buah/rakyatnya.

    Pemimpin menurut Tuhan Yesus adalah pemimpin yang menjadi abdi/pelayan banyak orang, melaksanakan hal hal yang dibutuhkan dan diharapkan banyak orang. Kebebasan bertanggung jawab adalah kebebasan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain sesuai dengan niat dan bakat masing masing.

Bab 6. Bangsa Israel Memasuki Tanah Terjanji
    Krisis identitas adalah krisis dimana para remaja berupaya menemukan jawaban"siapa aku?". Jawabannya dapat ditemukan dalam kitab suci yaitu para remaja adalah Citra Allah yang baik adanya

.Citra Allah artinya serupa dan segambar dengan Allah sendiri.Manusia dikatakan sebagai"Citra Allah" karena:
  • manusia memiliki martabat sebagai manusia
  • manusia mengenal dirinya sendiri
  • menjadi tuan atas dirinya sendiri
  • mengabdikan diri dalam kebebasan
  • hidup dalam kebersamaan dengan orang lain
  • dapat berelasi dengan Allah,penciptanya
    Kemampuan dasar yang membedakan manusia dengan ciptaan tuhan adalah akal budi, kebebasan, hati nurani.Beberapa contoh perendahan martabat manusia:
  1. banyak orang melihat orang lain hanya berdasar siapa dan orang tersebut
  2. memandang orang lain lebih rendah daripada kita
  3. memperlakukan orang lain semena mena
  4. adanya perbudakan,penindasan,dll
    Penyebab adanya tindakan tersebut antara lain:
  1. tidak adanya penghargaan terhadap hidup
  2. adanya anggapan bahwa kedudukan orang lain lebih rendah
  3. memperlakukan orang lain seperti barang
  4. keegoisan manusia,dll
    Selama hidup-Nya,Yesus senantiasa berjuang untuk menjunjung tinggi martabat manusia:
  • Yesus lahir dikandang sederhana
  • Yesus membela seorang wanita yang kedapatan berbuat zinah
  • Yesus menerima Zhakeus apa adanya dan menghargainya
Beberapa contoh yang memperjuangkan martabat manusia misalnya: Mahatma Gandhi, Ibu Theresia dari Calcuta, Rm.Mangunwijaya.
     Menghormati dan meluhurkan martabat manusia:
  • Menghargai hidup pribadi
  • Bekerja sama dan berjuang bersama dengan orang lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar